Rabu, 04 November 2015

Kain-kain Feminin

Lace, Sutra, Satin, Voile.. masih banyak lagi tekstil yang umumnya digunakan untuk konsumsi wanita.

Baik pria maupun wanita sama-sama membutuhkan busana. Sesuai sifat dan kebutuhan kedua jenis manusia ini, maka selain kain-kain "khusus lelaki", sepanjang sejarah diciptakan kain-kain "khusus perempuan". Kain-kain "feminin" ini memiliki karakteristik berbeda-beda dan keistimewaan sendiri-sendiri.

LACE
Lace atau kain renda adalah salah satu pilihan utama untuk gaun atau kebaya pengantin. Motifnya yang indah, berselang-seling dengan bagian kain yang berlubang, disitulah letak keindahan Lace.

Produk kain renda dari abad ke 17 dan 18 dibuat menggunakan bobbin ataupun jarum. Namun lace juga bisa dibuat menggunakan bahan sejenis rajut atau kain net (jaring) yang dibordir menggunakan pola lace.

Lace murni belum dibuat sampai akhir abad ke 15 dan awal abad ke 16. Yang disebut lace murni adalah bila sehelai beang diputar, dipelintir dan dipilin ke benang-benang lainnya satu persatu. dahulu digunakan benang linen, sutra, emas atau perak, namun sekarang digunakan pula benang katun.

Pada awalnya lace diciptakan untuk menggantikan bordir. keuntungannya, ia lebih lentur dari bordir, serta dapat dipindahkan dari busana satu ke yang lain.

Dikenal dua teknik utama pembuatan lace, needle lace dan bobbin lace. Jenis needle dianggap sebagai puncaknya seni lace. Dengan menggunakan jarum dan benang, ratusan jahitan kecil dibuat untuk membentuk lace. Pekerjaan dimulai dengan menempelkan benang dasar yang kuat ke sehelai kertas. Pekerjaan dilanjutkan dengan menerapkan berbagai jenis jahitan ke atasnya. Bila seluruh area kain telah penuh, kertas dilepaskan.

Bobbin lace dibuat dengan menggunakan bobbin dan bantal. Di sekeliling bobbin yang terbuat dari kayu, tulang atau plastik, benang-benang dililitkan lalu ditancapkan dengan jarum pentul ke atas pola yang diletakkan diatas bantal.

Sebelum abad ke 16, yang disebut lace adalah benda tipis berupa tali yang dipilin jadi satu, digunakan untuk mengikat sepatu, korset, atau sebagai aksesori rambut. Setelah buku pola untuk kedua jenis lace ini diterbitkan pada abad ke 16, seni membuat lace pun merebak. dari tali berkembang jadi ornamen kaku dan geometris, dan berubah lagi menjadi potongan-potongan persegi. produk ini dibutuhkan sebagai dekorasi didalam rumah, dan kebanyakan dibuat daribenang putih.

Dikala pembuatan lace sedang marak-maraknya, mesin pembuat lace ditemukan. Ketika membuat lace dengan mesin, jumlah benang yang digunakan ditentukan oleh pola yang dipakai. Sementara benang pakan berjalan melalui pendulum diantara benang lungsi, benang lungsi ini dibuat bergoyang, sehingga menggumpal dengan benang pakan. Selagi hal itu terjadi, alat comb yang melewati kedua benang menekannya, maka terjadilah tekstur Lace.

(bersambung..Brokat..)
dikutip dari : Book Fashion Pro

Sabtu, 24 Oktober 2015

Wonderful WOOL (3)



Jenis-jenis Wol

  • Chenille : Bertekstur bulu yang dibuat dengan cara menenun benang lungsi secara berkelompok. Dipakai untuk busana maupun perabot rumah tangga.
  • Felt : Diciptakan dengan menganyam atau mengikat fiber. Dipakai untuk membuat topi, dan sesekali rok atau coat.
  • Flannel : Digemari oleh pengikut aliran grunge pada awal tahun 1990-an. Flannel adalah istilah umum yang menggambarkan sejumlah kain wol worsted dalam aneka berat. Biasanya lembut dan dibuat agak berbulu disatu sisi.
  • Gabardine : Beratnya beraneka, memiliki permukaan yang licin dengan garis-garis diagonal.
  • Tweed : Inilah wol yang paling "Inggris". Permukaannya kasar dan diberi pola dan aneka warna. Agak berat, digunakan untuk jas dan coat.
  • Worsted : Terbuat dari yarn yang halus dan licin. Nama ini berasal dari nama daerah Worsted di Norfolk, Inggris. Digunakan untuk setelan jas.
CASHMERE

Wol Kasmir atau cashmere adalah fiber yang diperoleh dari kambing jenis cashmere. Kambing ini tergolong binatang menyusui dari sub-keluarga Caprinae. Ia memiliki bulu berlapis yang terdiri dari bulu luar yang kasar dan bulu dalam yang halus. Agar bulu dalam dapat diproses lebih lanjut, bulu ini harus melewati proses yang disebut de-hair, yang memisahkan bulu kasar dari bulu halus. Bulu yang telah diproses ini pun siap untuk dicelup dan dijadikan yarn.
Wol kasmir ini halus, kuat, ringan, lembut, dan hangat dipakai. Warna-warni alami kasmir adalah abu-abu, coklat, dan putih. Namun kasmir bisa pula dicelup dalam berbagai warna.

Angka-angka Wol

Bila anda masuk ke bagian jas sebuah departemen store atau ke ruang parner tailor, akan tampak bahwa kebanyakan jas diberi tag yang menyatakan bahwa jas tersebut dibuat dari kain super angka sekian. Angka super itu beraneka, dari 100 sampaii 220. Ini adalah kode yang dipakai untuk menyatakan seberapa halus fiber yang dipakai untuk membuat wol tersebut. Semakin halus fibernya, berarti semakin banyak yang digunakan. Angka yang tercantum pun semakin tinggi dan otomatis harganya menjadi mahal.

Kebanyakan jas menggunakan wol super 120, dan sebagian kecil menggunakan super 150. Super 180 keatas sangat jarang dan mahal. Bila ada jas yang mencantumkan angka super yang tinggi tapi dijual dengan harga murah, anda boleh curiga.

Ketika akan membeli wol, percayakan sentuhan tangan anda. Pegang, raba, dan gumpalkan wol tersebut. wol yang baik bersifat lembut dan lentur, ia bisa kembali ke bentuk semula tanpa menjadi kusut.

Dikutip dari : Book Fashion Pro  

Wonderful WOOL (2)



Kelebihan Wol

Wol digunakan untuk membuat sweater, gaun, coat, jas, jaket, celana, dan pelapis sepatu bot. Juga bisa dibuat selimut dan karpet. Kelebihannya antara lain :
  • Benang wol mudah diproses dan diwarnai. 
  • Setelah menjadi tekstil, wol mudah dijahit dan tidak kusut.
  • Sebagai kain, wol anti bakar, juga sangat awet. 
  • Berkat kemampuannya menyerap cairan, wol tidak terasa lembap atau lengket pada tubuh ketika dipakai.
  • Wol termasuk tekstil yang ringan dan serbaguna.
  • Wol tidak mudah kusut dan bersifat menangkal kotoran. 
Kekurangan Wol

Satu-satunya kekurangan wol, fiber wol pada dasarnya terdiri dari protein. Hal inilah yang menyebabkan wol diincar oleh beberapa jenis serangga, termasuk ngengat dan kutu karpet.
Ada beberapa cara untuk mencegah serangga-serangga ini menyerang busana wol anda. sebelum menyimpannya untuk waktu yang lama, cuci wol anda baik-baik dengan menggunakan deterjen alami seperti yang terbuat dari kayu cedar. Idealnya, busana wol anda disimpan dalam kantung yang terbuat dari katun dan ditutup rapat.

Kantung dari katun memberi wol anda kesempatan untuk "bernafas". Jangan gunakan kantung plastik. Sisa cairan dalam wadah penyimpan dapat menyebabkan bau tidak sedap, bahkan membuat wol berjamur.

Merawat Wol

Perawatan yang layak bagi wol mulai dengan mengikuto petunjuk pada label, dan yang paling aman tentu menyerahkannya pada laundry. Wol harus diistirahatkan diantara dua kali pemakaian, untuk mempertahankan bentuknya. Ketika disimpan wol tidak boleh dibiarkan berdesakan dengan pakaian lain dan jangan pula digantung, karena akan mulur. Menyikat wol dapat menyingkirkan kotoran dan noda sebelum terlanjur mengendap. Wol sebaiknya dikeringkan dengan dibaringkan ditempat yang bersuhu ruangan, bukan dijemur dibawah sinar matahari.

Dikutip dari : Book Fashion Pro
 (bersambung)